Friday, July 17, 2015

Kangen

Kangen deh mi.. Biasanya akhir minggu gini kami main ke kranji. Ngobrol ngalor ngidul, cerita-cerita kejadian yg sudah terjadi dalam minggu itu.
Beberapa hari terakhir, mami semangat sekali ceritanya. Karena terapi sudah mau berakhir Dan dokter bilang semuanya baik-baik saja. Banyak rencana yg sudah dibuat, mau pergi ke puncak, ke Bandung, kontrol ke Penang rame2, mau buka ruko dll..
Kalau kami mau pulang, pasti bilang   'gendut banget sih kamu. Turunin dong beratnya.' Dan saya pun membalasnya sambil lalu..

Sekarang, saya benar-benar rindu semua celotehan ga pentingnya, Ceritanya yang sama yang diulang-ulang, bihun gorengnya, ikan tuna sambalnya...

Miss you mami.. Baik-baik ya di sana..

Monday, July 06, 2015

Santai

Kalau kerjanya santai, uangnya juga santai dong..

Thursday, July 02, 2015

Satu minggu

Dari rencana untuk menulis setiap hari, ternyata baru bisa dilakukan hari ini. Tadi malam tepat 1 minggu sejak kepergian mami. Masih terasa sepi, namun tidak sesedih yang kami bayangkan. Perasaan bahwa mami masih ada di sekeliling kami cukup menenangkan. Banyak hal yang harus dilakukan, terutama urusan Surat menyurat. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan lancar..
BTW, kartu keluarga ditaruh di mana mi?

Monday, June 29, 2015

Es krim dan rapor

Untuk mengenang kepergian mami, saya akan menulis beberapa kenangan saya mengenai dirinya. Mudah-mudahan saya bisa menulis 1 tulisan setiap harinya.. Di bawah ini adalah tulisan pertama saya.

Es krim dan rapor
Saya mengingat mami sebagai orang yang tegas, cenderung galak, namun baik sekali hatinya.. Di suatu saat dia bisa marah sekali, bahkan sampai memukul (saya pernah dipukul dengan sapu lidi waktu SD karena tidak mau tidur siang). Di lain waktu, ketika habis pembagian rapor, dia akan membawa kami bertiga (saya Dan adik-adik saya) ke warung  terdekat untuk beli es krim .. Iya ke warung, bukan ke pusat perbelanjaan..
Saya pernah berpikir, kalau nilai saya bagus atau mendapat ranking yg baik, maka saya baru boleh makan es krim. Pada suatu ketika, nilai rapor saya tidak sebaik sebelumnya. Saya pulang sekolah dengan agak malu. Tapi ternyata, mami tetap membawa kami ke warung tadi dan akhirnya kami semua makan es krim. Ketika saya tanya kenapa saya tetap dapat es krim, dia berkata bahwa saya telah berusaha dan belajar dengan baik sebelumnya. Jadi bukan hanya karena ranking saja.

Sunday, June 28, 2015

See you later

Di hari-hari yg menyedihkan ini, ada sedikit kebahagiaan. Bertemu dengan saudara-saudara jauh, teman-teman lama..walau bertenu dalam waktu singkat, cukup untuk mengobati rasa kehilangan.
Sampai hari terakhirnya pun, Mami bisa mengumpulkan kami semua.. See you later mami.. We already miss you..

Tuesday, June 16, 2015

Random

Hmmmm... Setahun ya ga apdet..eh lebih ternyata, 2 tahun! Apa aja yg udah terjadi? Pemilu, ganti president, pindah tempat kerja (lagi!)..
Banyak perubahan? Ga juga, masih gini-gini aja..Mudah-mudahan ada kemajuan lah di tahun ini..

Thursday, February 21, 2013

Menuju setahun di tempat baru

     Tanpa terasa sudah hampir setahun saya bekerja di tempat ini. Sebelas bulan tepatnya. Belum terlalu banyak perubahan terjadi. Namun kami tetap berjuang untuk dapat memberikan pelayanan terbaik. Sumber daya manusia terbatas dan peralatan yang jauh dari lengkap kadang menghambat, terutama untuk kasus kasus gawat darurat dan intensif. Belum lagi susahnya melakukan rujukan (karena tempat yang dituju selalu penuh) membuat kami harus bekerja lebih keras lagi dan memutar akal agar tetap dapat memberikan pelayanan. 

     Keluhan? Tentu banyak sekali, terutama mengenai obat dan alat kesehatan yang tidak lengkap. Awalnya saya juga agak marah, mengapa tempat sebesar ini bisa selalu kehabisan barang barang tersebut. Ternyata saya baru mengerti, bahwa pengadaan barang tidak bisa dilakukan setiap saat, sewaktu diperlukan. Ada proses panjang, dan bertele-tele yang harus dilalui. Belum lagi jumlah alat dan obat yang nantinya turun ternyata tidak memenuhi kebutuhan di lapangan. Kadang ada item yang tidak disediakan, karena diperkirakan kurang dibutuhkan, namun sangat vital fungsinya. Belum lagi perencanaan yang mungkin "kurang matang" dalam membuat estimasi kebutuhan (terutama untuk pasien tidak mampu, yang jumlahnya sangat banyak_ sehingga membuat obat-obat tersebut belum dapat disediakan dengan cepat.

     Alat dan obat yang dibutuhkan tersebut memang dapat disediakan beberapa hari kemudian (dengan dana talangan rumah sakit) namun proses tersebut dapat menghambat dalam pelayanan. 
Kami berusaha tetap memberikan terapi dengan alat yang ada sambil menunggu alat yang dibutuhkan datang. 

     Yang sangat dibutuhkan adalah ruangan intensif untuk bayi dan anak (NICU dan PICU). Alat-alat baru berdatangan, namun kami kekurangan tenaga profesional yang dapat menjalankan ruangan tersebut. Akan menjadi mubazir alat yang canggih tanpa tenaga yang terampil.

    Mesti banyak bersabar di tempat ini. Mudah-mudahan kami sudah di jalan yang benar, sehingga pada saatnya nanti, dapat memberikan pelayanan yang jauh lebih baik dari yang sudah kami dapat lakukan saat ini.